FESTIFAL NGEJOT

 MENAPAKI JEJAK LELUHUR MELALUI NGEJOT____Ngejot adalah bentuk silaturrahmi dengan cara berbagi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Ngejot berasal dari kata "jot" yang dalam bahasa sasak Lenek berarti datang, atau dalam bahasa Arab berarti silaturrahmi, "ngejot" sendiri berarti mendatangi atau bersilaturrahmi.

Dalam masyarakat Paer Lenek, Ngejot merupakan salah satu adat tradisi budaya yang biasanya dilakukan setelah selsai soalat Hari Raya Idul Fitri, dengan membawa berbagai macama makanan serta jajanan khas Paer Lenek dalam satu wadah yang disebut "sampak"(dulang), untuk kemudian diberikan kepada orang tua, mertua, tetangga terdekat, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta pemimpin, sekaligus meminta maaf kepada orang tua dan mertua, untuk memperkukuh silaturrahmi serta agar keluarga, kerabat dan tetangga bisa ikut merasakan kebahagiaan dihari lebaran dengan cara berbagi kepada sesama.

Kemudian pada perkembangannya, banyak juga masyarakat yang melakukan ngejot pada H-1 lebaran. Tentunya ini juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan kondisi masyarakat yang lebih maju. serta tidak terlalu terikat adat istiadat. Misalnya sekarang sampak (dulang) bisa juga berupa parsel, dengan alasan lebih praktis dan mudah dibawa.

Sehingga pada prakteknya sekarang ngejot dilakukan H-1 lebaran dan setelah selsai solat Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi tidak merubah nilai-nilai atau esensi  yang terkandung dalam tradisi ngejot. 

Festival ngejot sendiri merupakan refleksi kearifan lokal masyarakat Paer Lenek "ngejot", sebagai wadah untuk memperkenalkan adat tradisi budaya pada generasi selanjutnya, serta bentuk tanggung jawab masyarakat Paer Lenek sebagai pemilik dan pewaris adat tradisi budaya tersebut. Dengan harapan kesadaran akan menjaga dan melestarikan tradisi budaya tertanam sejak dini, sehingga generasi Paer Lenek selanjutnya tetap "menapaki jejak leluhur" yang sarat akan nilai agama dan kemanusiaan.

Dengan demikian tradisi budaya tidak hanya menjadi kekayaan suatu bangsa, tetapi lebih dari itu, adat tradisi budaya menjadi perekat yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat dimana kebudayaan itu tumbuh dan berkembang.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESA LENEK DAYA "BEGIBUNG"

GENGGONG DALAM MASA TENGGANG